A. Pertumbuhan individu
- pengertian individu
Individu berasal dari kata latin
individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada
kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
- pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat
dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil
menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan
lain-lain.
- faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, yaitu:
1.
Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak
semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2.
Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan
membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar
individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu
yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya
hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3.
Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat
mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang
ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki
kepribadian yang sama juga.
B. Fungsi keluarga
- pengertian fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-
pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga
tersebut.
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998
(dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a) Fungsi
Afektif
Fungsi
afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga.
Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling
menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi
Sosialisasi
Fungsi
sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga.
Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi.
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi
reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi
Ekomomi
Fungsi
ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi
Perawatan Kesehatan
Fungsi
perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
- macam-macam fungsi keluarga
Orangtua sebagai anggota keluarga
berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke
jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan
didikan informal diluar sekolah.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka
bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan
Negara.
>Fungsi Religius
Keluarga
juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka
masih kecil.
Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai
agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini.
Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
>Fungsi Ekonomi
Fungsi
ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga
wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah
tangga.
Namun,
di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu
yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita
karier.
C. Individu Keluarga dan Masyarakat
- pengertian keluarga
Keluarga merupakan bagian
masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak
manusia. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa
: “Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam
membentuk keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk
anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Sedangkan istilah keluarga itu sendiri
memiliki beraneka ragam pngertian, salh satunya diungkapkan oleh Paul B Houton
dan Chester L Hunt (1987:267) adalah sebagai berikut :
-
Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
-
Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
-
Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
-
Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
-
Satu orang dengan beberapa anak.
Pada
garis besarnya keluarga dapat dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu keluarga
luas (extended family) dan keluarga Inti (nuclear family). Keluarga luas adalah
satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum
keluarga yang lebih luas daripada hanya ayah, ibu dan anak-anak atau dengan
perkataan lain, keluarga luas merupakan keluarga inti ditambah dengan
anggota-anggota keluarga yang lain, atau keluarga yang lebih dari satu generasi.
Sedangkan keluarga inti dapat didefinisikan dengan keluarga atau kelompok yang
terdiri dar atah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah.
Di
Indonesia sendiri, keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan atau
undang-undang RI nomor 10 tahun 1992 mendefinisikan keluarga sebagai berikut :
”Keluarga merupakan wahana pertama seorang anak mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan bagi kelangsungan hidupnya”.
Sedangkan menurut SD. Vembrianto dalam
“Sosiologi Pendidikan” mengintisarikan tentang pengertian keluarga ini yaitu :
Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak, hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi, hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana efeksi dan rasa tanggung jawab.
- pengertian masyarakat
Masyarakat merupakan
salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah
inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal
dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata
Arab masyarakat berarti saling bergaulyang istilah
ilmiahnya berinteraksi.
- dua golongan masyarakat
Untuk memudahkan
klasifikasi masyarakat ke dalam golongan atas, tengah dan bawah, berikut
penjelasan dari masing – masing lapisan di Desa Karehkel :
1.
Golongan atas merupakan anggota
masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat di Desa
Karehkel. Di Desa Karehkel orang yang dianggap mempunyai kekuasaan adalah Bapak
Yunus (RW 04) dan Bapak Saefudin (RW 10). Hal ini dibuktikan dari hasil turun
lapang berdasarkan wawancara dengan beberapa warga di Desa Karehkel. Menurut
penuturan beberapa warga, seperti Ibu Emang, Doni, Ibu Samin, Ibu Ratna, Ibu
Rina, Pak Sholeh, dll.
2.
Golongan menengah merupakan anggota
masyarakat yang mempunyai posisi sebagai ketua kelompok tani yang bernama Bapak
Sholeh (Ketua Kelompok Sugih Tani). Hal ini dibuktikan dari hasil kunjungan dan
wawancara kami secara langsung kepada Bapak Sholeh.
3.
Golongan bawah merupakan anggota
masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tani. Mereka tidak memiliki pengaruh
dalam pengambilan keputusan secara langsung. Selain itu mereka tidak memiliki
sumber daya yang cukup dan tidak mau menerapkan inovasi.
- perbedaan masyarakat non industri dengan masyarakat industri
1. Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompoknasional
atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder
(secondary group).
Kelompok Primer
Dalam kelompok primer,
interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab.
Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para
anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal
lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak
kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau
pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak
secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para
anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok
belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota
kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai
target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah
disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik,
perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
2. Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas
didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri
dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat
diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri,
sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka
dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin
berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama.
Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul
kepribadian individu.
Perbedaan
antara masyarakat industry dan masyarakat non industry adalah terdapat pada
mata pencarian peranan serta tempat dimana mereka berada. Jika di non industry
masyarakat yanga ada di atur atas dasar pertimbangan rasional sehingga
masyarakat non industry sekunder kurang memiliki sifat kekeluargaan yang bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar