A. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Masyarakat dapat mempunyai arti
yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
- syarat-syarat menjadi masyarakat
Menurut Syaikh Taqyuddin
An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat
apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan
kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat berikut :
- Harus ada pengumpulan manusia, dan
harus banyak, bukan pengumpulan binatang
- Telah bertempat tinggal dalam
waktu yang lama disuatu daerah tertentu
- Adanya aturan-aturan atau
undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan
tujuan bersama.
- pengertian masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering
disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
- kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang
penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota
kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan
kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
- Jalan pikiran rasional yang pada
umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi –
interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada
factor pribadi.
- pembagian kerja di antra
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
- kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa
- interaksi yang terjai lebih banyak
terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
- pembagian waktu yang lebih teliti
dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
- perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh dari luar.
a.masyarakat
kecil yang belum begitu kompleks
b.masyarakat
yag sudah kompleks
- ciri-ciri masyarakat kota
Masyarakat kota memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
a.Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
b.Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
c.Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat.
d.Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai
menrun.
- perbedaan antara desa dan kota
Ada beberapa ciri yang
dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota.
Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat mengurangi
kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagai
masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri-ciri tersebut antara
lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk;
2) lingkungan hidup;
3) mata pencaharian;
4) corak kehidupan sosial;
5) stratifikasi sosial;
6) mobilitas .sosial;
7) pola interaksi sosial;
8) solidaritas sosial; dan
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Perbedaan paling menonjol
adalah mata pencaharian :
- Kegiatan penduduk desa
berada di sektor ekonomi promer yaitu bidang agraris
- Kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang
industri, disamping sektor ekonomi tertier yaitu yaitu bidang pelayanan jasa.
- Jadi kegiatan di desa adalah mengolah bahan-bahan mentah, baik bahan
kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan-bahan mentah untuk memenuhi
kebutuhan pokok manusia, sedangkan koya mengolah bahan-bahan yang berasal dari
desa menjadi bahan-bahan setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan
jadi yang dapat segera dikonsumsi.
- Di desa jumlah ataupun jenis barang yang tersedia berbagai macam barang yang
jumlahnya pun melimpah.
- Bidang produksi dan jalur distribusi di perkotaan lebih kompleks bila
dibandingkan dengan yang terdapat di pedesaan, Dan corak kehidupan di desa
dapat dikatakan masih homogen.
Kota secara internal pada hakekatnya merupakan suatu organisme, yakni kesatuan
integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah.
Ketiganya saling terkait, pengaruh mempengaruhi, oleh karenanya suatu
pengembangan yang tidak seimbang antra ketiganya, akan menimbulkan kondisi kota
yang tidak positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat
kota. Dengan kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah paa penyesuaian
lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha
masyarakat kota
Di pihak lain kota mempunya juga peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh
fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang
dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional. Dengan
pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan kota tidak mengarah pada
suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya, karena keduanya
saling pengaruh mempengaruhi.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti
beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar
bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam
proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang
pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota
terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang
desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian,
minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.
Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang¬bidang jasa yang
dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya
saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika
dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya
peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
- asfek positif dan negatif
Perkembangan kota merupakan
manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik .
Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk
struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat
ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya
mengandung 5 unsur yang meliputi :
-
Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-
Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-
Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas
umum.
Untuk itu semua , maka
fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)
Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota .
Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus
dimilikinya .
b)
Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus
dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c)
Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak ,
maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d) Dalam
rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para
pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat
bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka
kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam
kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan
kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai
berikut :
1)
Menekan angka kelahiran
2)
Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3)
Membendung urbanisasi
4)
Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)
Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah
ada di sekitar kota besar
6)
Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
- 5 unsur lingkungan perkotaan
Perkembangan kota merupakan manifestasi
dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya
akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya
mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : unsure ini merupakan
bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam
sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam
keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
- dapat mengembangkan daerah
perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu
masa mendatang
- memperbaiki keadaan lingkungan
perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang
layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
- Karya : unsure ini merupakan
syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan
jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
- Marga : unsure ini merupakan ruang
perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu
tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu
dengan kota lain atau daerah lainnya.
- Suka : unsure ini merupakan bagian
dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas
hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
- Penyempurna : unsure ini merupakan
bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke
dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias
keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Ø Pusat kegiatan politik dan
administrasi pemerintahan wilayah tertentu
Ø Pusat dan orientasi kehidupan
social budaya suatu wilayah lebih luas
Ø Pusat dan wadah kegiatan
ekonomi ekspor :
1.
Produksi barang dan jasa
2.
Terminal dan distribusi barang dan jasa.
Ø Simpul komunikasi
regional/global
Ø Satuan fisik-infrastruktural
yang terkail dengan arus regional/global.
B. Masyarakat Pedesaan
Desa adalah bentuk pemerintahan
terkecil yang ada di negeri ini. Luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas
dan dihuni oleh sejumlah keluarga. Mayoritas penduduknya bekerja di bidang
agraris dan tingkat pendidikannya cenderung rendah. Karena jumlah penduduknya
tidak begitu banyak, maka biasanya hubungan kekerabatan antar masyarakatnya
terjalin kuat. Para masyarakatnya juga masih percaya dan memegang teguh adat
dan tradisi yang ditinggalkan para leluhur mereka.
*Menurut Lowrrey Nelson (ada 16 ciri) :
a. Mata pencaharian : agraris homogen
b. Ruang kerja : terbuka, terletak disawah, lading dsb
c. Musim/ cuaca : sgt penting untuk tentukan ms tanam/panen
d. keahlian/ ketrampilan : umum dan merata untuk setiap orang
e. kesaatuan kerja keluarga : sangat umum
f. jarak rumah dg tempat kerja : berdekatan
g. kepadatan penduduk : rendah / sedikit
h. besarnya kelompok : sedikit / kecil
i. kontak social : sedikit / pribadi
j. rumah : tradisional / pribadi
k. lembaga / institusi : kecil / sederhana
l. control social : adapt istiadat, kebiasaan
m. sifat dari kelompok : bergerak dari kegiatan primer
n. mobilitas penduduk : rendah
o. status social : stabil
p. stratifikasi social : sedikit
*Menurut Soerjono Soekanto :
a. Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam
b. Kehidupan petani sangat bergantung pada musim
c. Desa merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja
d. Struktur perekonomian bersifat agraris
e. Hubungan antar anggota masyarakat desa berdasar ikatan kekeluargaan
f. Perkembangan social relatif lambat
g. Kontrol social ditentukan oleh moral dan hukum informal
h. Norma agama dan adat masih kuat .
- ciri-ciri masyarakat desa
Dalam buku Sosiologi
karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan
masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Afektifitas ada
hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan.
Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati
terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat
ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan
kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda
pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada
dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk
suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan
sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya
Universalisme)
d. Askripsi yaitu
berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan
suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah
merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness).
Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan
yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung,
untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat
terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari
luar.
- macam-macam pekerjaan gotong royong
Gotong royong adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan.
Contoh pekerjaan gotong
royong :
1. Kerja Bakti
2. Gotong royong
memperbaiki Jembatan atau Jalan
sifat dan hakikat masyarakat pedesaan
- Didalam masyarakat pedesaan di
antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat
pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen,
deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan
sebagainya
- macam-macam gejala masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan mengenal berbagai
macam gejala sosial, khussunya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat
pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan social. Gejala- gejala social
itu adalah :
a. Konflik (
Pertengkaran )
Pertengkaran-Pertengkaran yang terjadi
biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke
luar ruamah tangga.
b. Kontraversi ( Pertentangan
)
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh
peruibahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam
hubungannya dengan guna-guna ( black magic). Para ahli hukum adat biasanya
meninjau masalah kontraversi ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
c. Kompetisi ( Persiapan
)
Masyarakat pedesaan adalah manusia pada
biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat
ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negative.
Unsur-unsur desa adalah:
1. Daerah, dalam arti
tanah-tanah dalam hal geografis.
2. Penduduk, adalah hal
yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian
penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam
hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.
ketiga unsur ini tidak
lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan
satu kesatuan.
Fungsi desa adalah:
1. desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu
daerah pemberian bahan makanan pokok.
2. desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan
mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa
manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll
C. Perbedaan Masyarakat pedesaan dan Perkotaan
- Lingkungan Umum dan Orientasi
Terhadap Alam, Masyarakat
perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi
daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh
kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota
yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
- Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di
dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata
pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari
kegiatan usaha.
- Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya
lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih
rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk
suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu
sendiri.
- Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan
ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan
perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan
masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri
dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di
kota lebih heterogen.
- Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk
kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
- Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat
sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi
berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua
tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.